Rabu, 27 Agustus 2008

19. PENGALAMAN PRIBADI

Waktu masih kecil, dulu sering sakit, namanya juga dikampung tempatnya begitulah, sering main becek2an, hasilnya ya sakit itu. Ketika itu saya disering dibawa ke poliklinik dan yang ngobati mantri klinik. Waktu itu, obat banyaknya obat suntik, jadi kalau ke klinik pasti disuntik. Lama2 bukannya menjadi biasa, malah menjadi takut. Bersamaan dengan itu saya sudah mulai jarang sakit. Seandainya pun sakit, saya tahan2 biar dikira tidak sakit, karena kalau bapak saya tahu kalau saya sakit pasti, buru2 di ajak ke poliklinik dan pasti disuntik.

Suatu ketika, dikampung diadakan faksinasi, dulu namanya BCG atau apalah saya lupa. Semua anak2 sudah disuntik, dan waktu saya katanya sakit sekali, maka saya menghindar terus supaya yang nyuruh suntik lupa. Rupanya tidak demikian, bahkan saya di cari Simbok saya, akhirnya bersama Mas Siswanto saya memberanikan diri ke mantri. Saya minta mas Siswanto duluan, karena saya masih tetap takut, pada saat nunggu, datang pikiran jelek saya, kenapa tidak ngumpet saja. Maka saya ngabur, sampai sore tidak pulang. Waktu pulang sampai dirumah sudah dicegat Simbok, karena mas Siswanto tadi bilang kalau saya belum jadi disuntik, maka malam itu digiring bapak diantar ketempat mantri untuk disuntik, saya tidak bisa mengelak karena pasiennya saya sendiri.

Suatu ketika saya sakit, seharian ditempat tidur. Samar2 terdengar suara saudara saya yang jadi mantri datang, seperti biasa kalau datang pasti semua diperiksa, kalau ada yang sakit ya disuntik. Begitu pintu depan dibuka dan suara Saudaraku makin jelas, maka pelan2 saya dengan kaki jinjit, menyelinap dan lari kekebon untuk ngumpet sambil bersandar di pohon kelapa karena memang sakit, tapi takut disuntik. Simbok saya yang menghampiri tempat tidur, ngomel2 karena saya sudah kabur. Tiba2 tanganku di tarik dari belakang sambil digeret pulang, dan suntikpun jadilah.

Waktu berputar terus sampai saya merantau ke Jakarta, suatu ketika saya mengalam diare berat, kemudian pergi kepuskesmas. Mantri klinik lansung menyiapkan jarum suntik, saya malu mengelak, alasa disuntik supaya cepet berhenti diarenya. Saya pasrah, waktu pantatku diraba oleh mantri, dimana tangannya terasa dingin, dengan sekuat tenaga badanku saya kejangkan karena menahan sakit, padahal sesungguhnya tidak sakit. Sepulang dari puskemas kaki saya jadi pincang dan sampai 3 hari, bekas suntikan juga terasa sakit.

Begitu mulai kerja, ditempat kerja 3 bulan sekali ada acara donor darah, teman2 saya sudah berapa puluh kali donor, saya sekalipun belum karena takut. Sekali waktu bertepatan ada acara donor, saya memberanikan diri ikut donor, waktu dapat giliran dicek tekanan darah, ternyata tekanan darah saya tinggi, petugasnya bilang tidak usah donor kalau keadaannya demikian, saya tetap memaksa, kemudian saya disuruh tunggu dulu sampai tekanan darah normal. Waktu dicek lagi ternyata tidak turun juga darah saya. Maka gagal saya mencoba keberanian, terus terang ketika itu saya memang betul2 takut.

Yang terakhir tahun 2005, orang kantor ada yang membutuhkan darah yang golongannya sesuai, maka saya pun ikut. kalau yang terakhir ini saya betul2 siap tidak ada rasa apa2. Begitu menunggu lama, petugas palang merah bilang, kalau mau donor untuk umum boleh, tetapi tidak bisa langsung diberikan kepada pasien yang membutuhkan darah, dan tetap harus membeli ke PMI. Maka satu rombongan menolak donor, maksudnya supaya temansaya tidak perlu keluar uang, masa darah kita diambil gratis sementara teman harus beli disitu.

Beruntung sekarang sudah banyak obat telan jadi kalau berobat tidak harus disuntik.

7 komentar:

paromo suko mengatakan...

setua ini, saya, hampir pingsan di kamar periksa, dengar kluthik2nya peralatan medik buat nyabut kukunya bojo saya, sampai disuruh kluar sama susternya, katanya, drpd tambah kerjaan ngopeni orang semaput
kebangeten saya ini yaaa

Pursito mengatakan...

Saya sebetulnya malu mau ngomong begitu, ternyata ada juga temannya, waktu saya diminta adik saya nungguin anaknya sunatan, baru tengah jalan saya sudah tidak kuat, maka keponakan saya itu saya tinggal sendirian, habis mau semaput juga.

Anonim mengatakan...

Waktu kecil takut disuntik, besar2 maunya disunsik.

Pursito mengatakan...

Maunya nyuntik melulu.

Mbah Suro mengatakan...

Yang takut disuntik hayo angkat tangan! lho jebule mung 2, yang lain kemana? Beraninya kok "nyuntik"

Pursito mengatakan...

Yang lain sudah menjadi tukang suntik, makanya tidak ada yang ngaku.

pak muliadi mengatakan...

KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.

KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.


KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.