Kamis, 01 Oktober 2009

MUDIK LEBARAN 2009

Mudik tahun ini aku termasuk sukses karena berhasil memecahkan recor, tetapi bukan karena cepatnya, tetapi karena lambatnya, 23 jam, biasanya kalau suasana lebaran 15 jam. Kendaraan makin banyak, jalannya itu2 saja, dan disiplin pemudik sangat kurang. Kemacetan semakin merata, kalau dulu yang macet umumnya cuma di daerah Jabar, sekarang sudah merembet ke Jateng.
Kemarin ini aku berangkan hari Jum'at jam 21, masuk tol bekasi barat lancar, aku sengaja tidak akan keluar Ciampek, makanya aku ambil ke arah Bandung. Waktu sampai arah Sadang aku lihat jalanan kosong,(biasanya aku keluar disini), tetapi yang ke Bandung juga lancar, maka aku terus ambil yang jurusan Bandung. Baru sekitar 5 km, jalan mulai tersendat, aku ambil kiri, maksudku mau keluar Purwakarta, makin lama kok makin macet, sedangkan yang ke Bandung kok pelan2 bergerak. Pas agak lowong dan bisa bergerak, aku ambil kanan, merayap sejenak kemudian lancar sekali. jam 23 aku nukar tiket, di Pada larang atau dimana aku lupa, kendara bergerak lancar, kira2 beberapa saat sebelum Cileunyi, kendaraan mulai merayap. Ditempat istirahat jam 24 aku berhenti, dengan harapan jalanan sudah lancar. Jam o1.00 aku jalan lagi, tapi sudah maikn parah. Pintu tl Ciluenyi terlewati juga dengan merayap. Setelah membayar agak lancar, aku pikir akan lancar seterusnya. Ternyata hanya kira2 2km kendaraan mulai merayap lagi. Waktu dipertigaan ke kanan, ada petunjuk "JALAN ALTERNATIVE KE TASIKMALAYA LUWAT CIJAPATI" aku tidak sempat belok kanan, maka aku maju terus. Kemudia aku baca, Nagrek macet total, tapi aku tidak bisa mutar jalan, aku maju terus. Didepan aku lihat ada orang berdiri di pinggir jalan, padahal waktu itu kira2 jam 03.00, setelah dekat orang itu memberi tanda2 untuk mutar, maka aku ambil kesempatan untuk mutar dan aku balik lagi arah Bandung. Begitu sampai putaran tadi, aku ambil kiri sesuai petunjuk polisi, lewat alternatif melalui Cijapati. Aku sempat solat subuh di pom bensin yang pertama aku lalui. Setelah selesai solat aku ikuti terus petunjuk jalan, lewat kampum jalan berkelok2. Beberapa saat sempat merayap juga. Akhirnya lancar, Garut pinggiran aku lewati, Singaparna lewat. akhirnya masuk Tasikmalaya kira2 jam 9 pagi, pikirku aku bisa sampai Wingko sekitar jam 15. hari Sabtu. Jalanan terus lancar Ciamis lancar, Banjar mulai tersendat. Perbatasan Jabar -Jateng aku lewati. Masuk Wanaraja semakin tersendat, dan puncaknya waktu Masuk Wangon, jalan yang seharusnya dari arah Jakarta 2 jalur dan dari arah Jogja 2 jalur, keempatnya diisi dari arah Jakarta. Tentu saja hampir 1 Jam tak bergerak. Aku di posisi jalur kedua, aku melihat disamping kananku, berarti jalur ketiga, sebetulnya sudah menyalahi aturan, tapi orang2 tidak merasa bersalah, malah berkali2 mencoba masuk di depanku.
Lama2 kemacetan berhasil dicairkan oleh petugas. Dasar kurang disiplin, jalur 3 dan empat tetap dilewati kendaraan dari Jakarta, maka beberapa kali kemacetan berulang. Wah susah, untungnya dalam keadaan puasa hari terakhir aku tetap sabar, biarlah aku kena macet, yang penting aku tidak menyebabkan oleh lain macet. Rencanaku mau buka di rumah Wingko gagal, akhirnya di Kebumen sambil jalan aku buka. Jam 20 aku sampai di rumah adikku di Mboro. Aku mampir dulu langsung tidur disana, baru Esok paginya aku ke Wingko untuk solat Idul Fitri. Alhamdulilah sampai juga kampung halaman dengan selamat, ketemu Simbokku yang sudah menanti2. Seminggu di Wingko, aku balik Jakarta, aku coba lawat jalan Daendeles, seperti kata mbah Suro, jalannya lancar sekali, cuma begitu sampai di Karang bolong -Ayah - dan logending, jalan mulai berkelok2 nanjak dan turun. Bukan main, jalannya curam sekali. Tapi ada kompensasinya, pemandangan laut, disebelah kiri, bagus sekali, beberapa kali aku berhenti, melihat laut dar jauh. Semula aku mau terus lrwat jalan alternatif sampai pangandaran, sampai2 di Banjar, tetapi tidak ketemu jalannya, padahal menurut peta sam Maos terus Jeruk Legi, aku ambil kanan ternyata sampainya jalan raya, sebelum wangon. Tapi semua lancar, masih belum selesai, setelah lewat Banjar, maju dikit ada jalan belok kanan lewat Cisaga dan Rancah terus Kawali. Jalannya belok2 tapi lancar sekali. Sampai Kawali belok kanan, terus Cikijing, ambil jurusan Majalengka, terus Kadipaten, Subang, Sadang, masuk Tol, sampai rumah di Bekasi jam 20.30 kira2 15 jam. Alhamdulilah lagi, sampai perantau dengan selamat.
Tahun depan begitu lagi.