Senin, 25 Agustus 2008

18. TAHUN 2008 = TAHUN EKSEKUSI MATI

Dalam waktu dekat akan ada napi yang dieksekusi mati, jumlahnya 3 orang, belum lama berselang juga sudah ada beberapa orang yang dieksekusi. Menurut kejaksaan saat ini saja yang menunggu dieksekusi ada 112 napi, wak banyak nian. Tahun2 sebelum tidak sebanyak tahun ini, apakah penjaranya sudah tidak nampung lagi makanya banyak yang dieksekusi, atau sudah dapat bisikan dari malaekat, kok kayanya ngejar target. Saya setuju hukum harus ditegakkan, bagaimanapun hukuman mati memang masih berlaku, makanya kalau memang tindakknya sudah melebihan batas rasa kemanusiaan, tidak ada salah kalau dijatuhi hukuman yang setimpal. Kaya waktu yang lalu adaa napi hukuman mati baru dieksekusi setelah menjalami hukuman hampir duapuluh tahun, sungguh kasihan, Seharusnya kalau memang sudah berkekuatan hukum ya harus segera dieksekusi. Kita tidak bicara soal perikemanusiaan, karena menunda2 eksekusi, kalau akhirnya dieksekusi ya sama juga. Bahkan diantara napi bom bali I ada yang sudah menanti2 dieksekusi, katanya sudah pingin ketemu bidadari. Bukan Main, sedemikian teguhnya keyakinannya. Apapun hukumannya, yang diharapkan adalah efek jera bagi masyarakat lain, sehingga dapat mengurangi tindak kriminal.

8 komentar:

Raf mengatakan...

Itu baru angka yg dieksekusi langsung Pak , yg tidak dieksekusi langsung seperti mati lapar dan sakit karena biaya hidup tinggi akibat lonjakan semua harga mungkin nggak pernah ada yg mendata ... padahal ada kan ....

Salam dari Kaltim

Pursito mengatakan...

Terima kasih Mas Raf, itulah hebatnya, waktu ada debat di salah satu TV swasta, dikatakan bahwa Rakyat indonesia kemakmurannya meningkat, tolok ukurnya "katanya" bahwa gaji PNS sudah lebih tinggi dari sebelumnya, wah kok sederhana banget cara mengukurnya, maklum yg bicara politikus, jadi apa maunya saja.

Anonim mengatakan...

Wah gak brani komen. Kita ini semua jadi 'camat' /alias calon mati.
Istilahnya kalu gak lohor ya asar, gak asar magrib, gak magrib isa, gak isa ya subuh, gak soboh yo lohor. Tinggal nunggu antrean,
Tapi saya gak kesusu.......☺ boleh anda dulu saya belakangan atau saya belakang anda duluan.
Siapkan bekal sebelum tiba saatnya.

Pursito mengatakan...

Mati Tuhanlah yang menentukan, cuma caranya kita ada yang tahu, tahunya kalau sudah ada kejadian.

Anonim mengatakan...

Ada gak ya ...... dihukum 'setengah mati' cuma sampe kejel2 doang? sampe thele2 hidup enggak mati juga enggak.......

Pursito mengatakan...

Ya kalau ketangkap masa lalu digebuki, setelah setengah mati baru diserahkan kepolisi, jaman dulu katanya ada hukum picis, terpidana ditaruh diperempatan, tangan dan kaki diikat, setiap orang yang lewat harus mengiris bagian tubuh kemudian ditetesin cuka, kaya apa rasanya ya???.

Anonim mengatakan...

Wah...... toblaaaas toblas toblas
Gak pingin nyicipi.
Mungkin idenya dari roti kebab.

Pursito mengatakan...

Mas Pembuat Guilotine, mbok dikasih identitasnya, supaya menyebut mudah, karena kalau salah sebut, bisa salah tebas. Sayang Guilotinenya.