Selasa, 09 September 2008

24. MATA ANGIN

Dulu mempelajari mata angin merupakan bagian dari pelajaran Ilmu Bumi, kalau sekarang namanya Geografi, di SR klas IV dimulai dengan pelajaran Ilmu Bumi. Pengenalan pertama pelajaran mata angin. Walaupun keseharian kita sudah belajar mengenai arah, tetapi dalam mata angin ini lebih lengkap, karena disamping arah yang baku ditambah dengan arah tengah2. Yang baku yakni Utara-Selatan, Timur-Barat, Tambahannya Tenggara-barat laut dan Timur laut-barat daya. Itu dulu pelajar mengasikkan karena sambil tebak2an. Dan akhirnya hafal delapan jurusan.

Begitulah hampir semua anak2 ketika itu hafal arah, jadi disamping hafal juga bisa merasakan bagaimana rasanya menghadap keutara, keselatan dsb, cuma kalau suruh menjelaskan bagaimana rasanya ya susah.

Begitu merantau ke Jakarta, sama sekali tak terpakai, masalahnya kalau tanya arah, banyak orang yang tidak tahu. Makanya ditempat tinggal saya bingungnya paten, sudah tidak bisa berubah. Jadi walaupun rasanya menghadap keselatan tetapi sesungguhnya menghadap kebarat. Anehnya tidak disemua tempat mengalami bingung, ditempat tertentu tidak bingung.

Yang sering terjadi kalau dari tempat yang tidak bingung menuju tempat bingung, lebih bingung lagi. Suatu ketika saya berada disuatu tempat dengan teman saya, kemudian saya bilang: "ini kok rasanya menghadap ke Timur". Temannya komentar, bagaimana sih bedanya menghadap ke Barat atau ke timur. Belakangan saya baru tahu bahwa teman saya itu tidak bisa merasakan arah. Jadi malah tidak ada masalah.

Setelah saya perhatikan, yang sering membuat bingung adalah kalau ada jalan yang beloknya sedikit tidak sampai 90 derajat, ini sering bikin bingung, karena pada waktu belok setengahnya seolah2 sudah belok 90 derajat lagi.

Betapa kasihannya kalau sampai tidak tahu arah.

4 komentar:

Anonim mengatakan...

Kalau bingung..... ndodok mas sambil nyanyi 'enthung2 endi lor ndi kidul'....
Sayapun pernah kesasar jauh... rasanya keutaraaa e taunya keselatan sampai 12 km.
Sekarang sudah ada GPS, memang tidak akan kesasar tapi bingung tetaap bingun.
Tul mas?

Pursito mengatakan...

Lama2 hafal walaupun tidak tahu arah, yang penting tahu letaknya, kembalinya pasti kesitu juga.

Mbah Suro mengatakan...

Belajar mata angin pertama kali dengan papan tulis yang diletakkan dilantai, setelah digambar 4 arah utama diletakkan kembali ketempatnya. Keatas menunjukkan utara, kebawah berarti arah selatan dst, gampang ya... dengan praktek seperti itu. Guru nggak kehabisan akal...

Pursito mengatakan...

Itu modal awal kita mengenal arah, namun demikian seusia kita masih banyak yang belum bisa merasakan arah.