Kamis, 04 September 2008

23. PUDUNAN/RIYAYAN/LEBARAN

Pudunan/Riyayan/Lebaran artinya sama saja.
Begitu turun shalat Id, bagi yang shalat, yang tidak juga tidak apa2, anak2 kecil termasuk saya mendatangi para orang tua, bersamalan sekedarnya, yang paling dituju adalah ingin mencicipi kue2 yang jarang ditemui pada hari2 biasa.
Pudunan sendiri dari kata mudun yakni turun, konon kata orang tua pada hari itu para leluhur turun, tapi turun kemana saya tidak tahu, makanya pada waktu itu orang2 pada malam takbiran memasang lampu minyak dan tempat air yang diisi air dan daun dadap, katanya kalau leluhurnya turun bisa cucu kaki dan tangan dahulu.
Bagi2 anak2 pakai baju baru, dapat sangu, makan kenyang sehari. Esok harinya pagi berangkat ke ketawang (laut selatan) dengan berjalan kaki, bekalnya ketupat dengan lauk sekedarnya. semua saya jalani dengan senang hati karena waktu itu memang itu adanya. Bekal uang sangat terbatas, makanya supaya tidak kelaparan, bawa ketupatnya banyak. Waktu berangkat serentak bersama2 dengan teman lain, jarak tempuh kira2 10 km. Dilaut mandi air laut sepuasnya, baju semua basah, tidak perlu ganti karena akan kering sendiri. Kalau sudah kecapaian baru berangkat pulang dengan jalan kaki juga. Besok paginya lagi, badan rentek, mata sakit karena kemasukkan pasir2 halus. Walupun jaraknya agak jauh dan yang dilihat cuma air, tetapi bisa beberapa kali pergi kelaut. Giliran pulang bekal sudah habis badan capai buka main nikmatnya.
itu semua kenangan waktu kecil tahun enam puluhan, sekarang kalau disuruh kelaut sudah malas. Ngak tahu bagaimana anak2 sekarang apa masih suka kelaut.

10 komentar:

Anonim mengatakan...

10km pp 20km.
perjam 4km
jadi perjalanan udah makan waktu 5jam pp.
dilaut 4jam.
waduh berangkat jam piro mas?
Sampe rumah bisa jam 8 malam. Wah yo lempe2.

Pursito mengatakan...

Pokoknya ikut ramai dengan teman, wong kalau berangkat jam 5 pagi, sampai rumah lagi jam 6, dilaut nya sih tidak terlalu lama, kalau sakarang tidak ada yang mau jalan kelaut. wong sudah banyak kendaraan.

joko gudel mengatakan...

kalo sekarang ritual kelautnya pantai jatimalang/jatikontal sekalian beli ikan.
kalo ndak salah Pak Pursito ini Putranya Swargi mbah Marto ya..(maaf kalo sok tahu)
kalo benar berarti saya ketemu tetangga...

Pursito mengatakan...

Tidak salah, tolong indentitasnya, kalau joko gudel saya ndak kenal, tapi tak apalah ketemu tetangga, biarpun cuma diudara, tinggalnya dimana mas joko?.

joko gudel mengatakan...

saya tinggal di Ciledug pak Pursito, tentu saja Pak Pur belum mengenal, soalnya Pak Pur sudah merantau, saya belum lahir, kalo dengan mas Purwinarcahyo dulu saya sering maen bareng.
Salam Taklim dumateng pak Pursito
Punika kula sarengi alamat email (jokzzin@yahoo.com) mbok menawi wonten kabar2 saking Purworejo wingko khususipun. Matur nembah nuwun

Pursito mengatakan...

Ya terima kasih, aku manggon nang Bekasi, lebaran mulih opo ora.

joko gudel mengatakan...

Insya Allah wangsul pak

Pursito mengatakan...

Mas Joko kowe jane putrane sopo?. salam kanggo wong Wingko mungkin aku ora mulih.

joko gudel mengatakan...

kulo yoganipun pak Puji Suwarno (mantan bayan)putunipun Swargi mbah Karto Mandor
injih pak Pursito

Pursito mengatakan...

Matur nuwun aku baru tahu, sesok yen salam kanggo sedulur wingko