Rabu, 29 Juli 2009

41. NAMA PAHLAWAN

Banyak nama-nama Pahlawan dipakai sebagai nama jalan, ini maksudnya pasti untuk memberi penghormatan kepada yang punya nama. Pemakaiannya biasanya disesuaikan dengan tingkat kepahlawanannya. Sebagaimana diketahui dalam tingkatan kepahlawanan sering kita kenal istilah pahlawan Revolusi dan pahlawan nasional. Untuk pahlawan dari kalangan tentara yang pangkatnya sudah berbintang 4 sering dipakai untuk jalan2 protokol. Tetapi bukan berarti bahwa semua jalan protokol di Jakarta sudah diberi nama pahlawan. Mari kita ingat-ingat sejenak. Kalau kita di Harmoni, yang menuju ke Pasar baru namanya Jl. Juanda, yang menuju Kota, sebelah kiri Jl. Gajah mada, sebelah kanan Jl. Hayam Wuruk, Yang menuju Roxi, samping Duta Merlin namanya Jl. KH. Hasyim Ashari, yang menuju Tomang, namanya Jl. SUryo Pranoto, sedangkan yang menuju ke Air mancur namanya Jl. Maja pahit, kemudian di sambung dengan Jl. Medan Merdeka Barat, kemudian disambung lagi dengan Jl. MH. Thamrin, terus disambung lagi dengan Jl. Jen Sudirman.
Di Daerah Blok nama Jalan memakai nama Raja atau kerajaan.
Ada yang sangat aneh, mengingat jalan ini juga termasuk jalan protokol, yakni Jl. disekitar Senin. Yang menuju Ancol namanya jl. Gunung Sahari, yang menuju ke arah Rumah sakit Cipto, namanya Jl. Kramat, kemudian disambung dengan Jl. Salemba, terus berlanjut dengan Jl. Matraman, dan sambung lagi Jl. Raya Bekasi. Baru yang menuju Kampung Melayu setelah lewat terminal namanya Jl. Otista. Pertanyaannya kenama Jl. Gunung Sahari, Jl. Kramat, Jl. Matraman kok tidak memakai nama Pahlawan, apakah sudah kehabisan nama Pahlawan. Atau nama yang ada sekarang lebih berarti dari pada nama Pahlawan. Kenapa pula tidak diseragamkan, semua jalan protokol memakai nama Pahlawan besar, jadi masyarakat mudah membayangkan besar jalan, biasanya kalau memakai nama Pahlawan Revolusi berarti jalan protkol. Yach sekedar kasih pandangan.

Tidak ada komentar: