Senin, 09 Juni 2008

Keprihatinan

Hampir tiada hari tanpa demonstrasi, heran, dimana yang salah?. Ini suatu sebab akibat, seseorang mendemo, karena ada sesuatu yang dituntut. Kalau tuntutan tidak dipenuhi, timbul pemaksaan kemudian berujung pada kekerasan. Jadi demo yang bisa diartikan UJUK RASA berubah menjadi UJUK RAGA. Akhirnya timbul korban yang rugi kita semua. Sayangnya sudah didemo, sering tidak dihiraukan, kalau sudah jatuh korban, baru pada sibuk mencari siapa yang salah. Mbok coba sebelum ada korban, dengarkan tuntutan pendemo, pasti ada benarnya, walaupun sering juga ada salahnya. Yang penting bukan salah dan benar, mari coba mawas diri, kenapa orang cenderung ingin demo, tentu ada kenyataan yang tidak sesuai dengan harapan. Seperti yang terakhir ini, BBM naik kemudian marak demo dimana. Memang kenyataan, begitu BBM naik, harga barang2 ikut naik. Jadi kalau alasannya unutk menghilangkan subsidi untuk orang kaya, ya batasi saja pengisian BBM oleh mobilnya orang kaya. Tetapi dengan menghapuskan BBM bersubsidi, kemudian ada BLT, padahal BLT sebulan seratus ribu, tidak nutup untuk kenaikan harga secara keseluruhan.
Yach mudah2 an ada perbaikan bagi semua.

2 komentar:

paromo suko mengatakan...

sebenernya,
saat ini yang bener-bener mendapat bantuan itu siapa ya?
saya kok ra patek mudheng...

Mbah Suro mengatakan...

Bagaimana mau mudheng Mas... lha wong yang ndata saja sudah nggak inget. Menurut saya BLT nggak mendidik, tenguk-tenguk kok dikasih duit.
Malah enek sing edan "Babah" TUNG nyebar duit pakai montor mabur. Kabeh podo mbebeki... bener-bener ndopok..