Jumat, 07 Agustus 2009

43. KEJAHATAN DIJALAN

Aku sering melihat di TV mengenai kejahatan di jalan, di kendaraan umum ataupun di kereta. Kita sering dibuat sepertinya tidak berdaya, orang lain yang menyaksikan juga kadang2 hanya menyaksikan kemudian pergi, baru setelah kejadian orang berdatangan. Apakah betul kita tidak bisa mencegah, barang kali kalau sendirian memang tidak bisa, disamping mereka juga tidak sendirian, kita juga tidak tahu yang mana kawan mereka. Seperti misalnya kasus pencongkelan spion atau dop roda, dilakukan dengan cepat, biasanya di lampu merah dan menjelang hijau. Pada saat kejadian korban dibuat tak berkutik, sementara pengendara yang lain ingin segera melaju. Akhirnya si pencongkel aman2 saja.
Coba kita pikir, apa betul tidak bisa diatasi, menurut aku masih bisa, asalkan ada kesadaran masyarakat untuk saling membantu. Tetapi sebelumnya harus dijalin komunikasi, supaya ada kesepahaman, misalnya saja kalau ada yang melihat kejahatan segera membunyikan klakson, bagi yang mendengar segera ikut membunyikan klak son, dan tetap berhenti sebagai petanda telah terjadi kejahatan, dengan begitu pasti akan ada perhatian dari masyarakat lainnya. Disitulah kita bisa berbuat sesuatu. Kalau solideritas ini dapat terbentuk, maka untuk menangkal kejahatan tidaklah sulit. Tetapi kalau masih dihadapi sendiri, tentu orang belum tentu mau, karena kalau sudah nekat, penjahat itu mau melakukan apa saja. Hal ini lah yang perlu kita hindari.
AKu berharap melalui tulisan seperti ini akan menjadi awal kesadaran bersama, demi kepentingan bersama pula. Mulai dari situ keamanan akan tercipta, sebab kalau semua diserahkan kepada Polisi pasti tidak tertangani, karena jumlah polisi terbatas.

6 komentar:

mawaradi mengatakan...

Betul, kejahatan memang serba rumit dan penuh misteri,mengapa kok ada niat berbuat jahat,pada hal jelas-jelas merampas hak orang lain, rupanya perlu nyali untuk mempersempit ruang gerak para penjahat,....salam dari mbah pur

Pursito mengatakan...

Sugeng tepang Mas Mawaradi,
Niat jahat kita tangkal dengan niat baik. cuma bagaimana caranya bila ada kejahatan dijalan, yang melihat segera menggerakkan masyarakt lain supaya bertindak. Tapi itu juga tidak bisa tiba2 perlu ada komunikasi sebelumnya.
Terima kasih mas Mawaradi

Mbah Suro mengatakan...

Bersama kita bisa, cuma siapa yang berani mengambil resiko lebih dulu. Apakah diantara kita ada keberanian melawan penjahat? Itu pertanyaannya.

aan mengatakan...

aduh maaf saya juga buat blog dengan titel wingko mulyo

Pursito mengatakan...

aan, aku kan sudah pakai nama Wingkomulyo duluan, dan aku kan lebih tua makanya kamu ganti saja, atau kalau pakai nama Wingkomulyo pakai huruf kecil, biar kelihatan kalau kamu lebih muda.

Pursito mengatakan...

Mbah Suro, aku juga tidak berani mulai, cuma mungkin perlu digalang dulu. berdasarkan pengalaman, setiap ada perlawanan kejahatan cenderung berkurang, walaupun kadang2 juga nekad dan melukai, tetapi pada dasarnya pelaku kejahatan ingin selamat.